Ada beberapa
karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena
untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio),
yaitu pola radiasi, direktivitas, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama
pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi
penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu.
1.Pola radiasi
Pola radiasi
antena adalah plot 13-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah
antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena.
Pola radiasi antena dibentuk oleh dua buah pola
radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah
elevasi (pola elesi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai
pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar
ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki
pola radiasi berbentuk bola. Namun, jika sebuah antena memiliki
arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar
dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity.
Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka semakin directivity
antena tersebut.
Antena dipol
termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena
dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas.
Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk
melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat
diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah
objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak
memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang
menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah
Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beamwidth suatu
antena. Dalam astronomi radio, beamwidth
adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter
sudut minimum dari dua buah titik yang mampu dipisahkan
oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena
yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
2.Gain
Gain (directive
gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena
mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal
dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis
pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan.
Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.
Gain antena
adalah tetap, dua pengertian yang berbeda antara gain antena, transmit power
dan EIRP atau daya terpancar, dengan menurunkan transmit power tidak akan
mengubah gain antena dan pola radiasinya, hanya menurunkan EIRP atau daya
terpancar ke udara,
Antena
dengan gain rendah mempunyai pola radiasi yang berbeda dengan antena sejenis
yang punya gain besar. Pola radiasi antena dengan gain rendah bersifat melebar
sehingga energi yang dipancarkan terdistribusi luas secara sektoral (sudut).
Sedangkan antena dengan gain besar memiliki pola pancar yang sempit, energi
yang dipancarkan tidak melebar, tetapi pada arah pancaran utamanya, energi ini
bisa menjangkau tempat yang lebih jauh.
Besar gain
dari suatu antena menentukan kemampuan antena tersebut untuk memfokuskan energi
yang dipancarkannya kesuatu arah. Contoh: antena dengan gain 20 dB lebih
fokus dibandingkan antena dengan gain 10 dB.
3.Polarisasi
Polarisasi
didefinisikan sebagai arah orientasi dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi
linear (vertikal atau horisontal). Mengenali polarisasi antena amat berguna
dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan
efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada aplikasi radio, WLAN dan radio
seluler, polarisasi yang digunakan adalah polarisasi linier vertikal. Antena
pemancar dan penerima harus diorientasikan vertikal. Sedangkan pada aplikasi TV
broadcast, polarisasi yang digunakan adalah polarisasi linier horisontal.
Sedangkan pada aplikasi RFID (radio frequency identification), polarisasi yang
digunakan adalah polarisasi sirkuler.
Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi
sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan
magnetik dari objek tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar